Follow Sadah twitter@ https://twitter.com/#!/IamSadah
Dulu waktu di Jakarta, lingkungan gak pernah ngajak aku untuk Liqo (Belajar agama), halaqah, pengajian atau apalah namanya. Padahal banyak wadah-wadah pengajian di Jakarta, tapi ya.. hehe.. bioskop dan kongkow-kongkow di TIM lebih menarik hati waktu itu.
Padahal, jiwa butuh keseimbangan Gan. Waktu lagi hang up memang serasa umur kita masih 1000 tahun lagi, tapi begitu semua itu selesai..kok rasanya kering. Makanya, jama’ah nya AA Gim atau Arifin Ilham banyak yang tersedu-sedu, kering jiwa! Butuh siraman air mata..dah.
Di sini terbalik, lingkungan justru lebih sering ngajak aku Talaqqi (belajar agama sama Ulamanya langsung). Awalnya, niat aku cuma pingin tau aja dan emang butuh siraman rohani juga sih .. :-). Tapi, saat pertama bertemu Syekh, aku langsung cinta sama keteduhan wajahnya, ke ikhlasan lakunya, dan kasih sayangnya pada-ku. Eeiiiits! Hang up tetep bro..! Tetap perlu sesekali untuk Keseimbangan.. (hehe). Cuma, sekarang lebih tahu batas-batasnya..
Oh ya, sob.. bicara tentang Talaqqi, berarti bicara tentang model pembelajaran yang murni didasari keikhlasan penuh pada dunia pendidikan. Talaqqi adalah model pembelajaran pertama yang dicontohkan Rasulullah bersama Para Sahabat Beliau.
Hebatnya Gan, instansi non formal ini selalu memotivasi siapa saja untuk bergabung tanpa perlu uang pendaftaran. Bahkan, untuk mahasiswa.. ada perlakuan istimewa! Di kampus, tersedia bus gratis (tarhil) yang standby kapan saja untuk antar jemput mahasiswa Talaqqi. Dan hebatnya lagi, buku pegangan (Kitab Muqarrar) untuk belajar dibagikan ke semua peserta, dan lagi-lagi.. gratis!
Dr. Yusuf Qardhawi |
Bayangkan, bro! Kita tatap muka langsung dengan ulama Kaliber dunia, menimba ilmu langsung dari mereka, dan kita cuma pasang badan dan hati aja, kagak pake modal duit! Kalau di Sudan, ada Syekh Dr. Amin Ismail. Di Mesir ada Prof. Dr. Ali Jum’ah. Di Suria ada Prof Dr. Ramadhan Buthi. Di Saudi ada Syekh Prof Dr. Wahbah Zuhaili. Di Qatar ada Dr. Yusuf Qardhawi, dan masih banyak lagi. Siapa yang tidak kenal Prof-Prof di atas, kitab karangan mereka sudah tersebar ke seluruh penjuru dunia. Liat aja di Gramed atau Gunung Agung, Bro! Buku Prof Dr. Ramadhan Buthi, Dr. Yusuf Qardhawi, Prof Ali Jum’ah dan yang lainnya sudah berserak terjemahan Bahasa Indonesianya! Bahkan Kitab Fiqih Sunnah Wa Adillatuhu, karya Prof Dr. Wahbah Zuhaili sampai sekitar 8 jilid, sudah jadi rujukan Fiqh Modern di Indonesia.
Dari mana semua dana operasional Talaqqi? Taukah bro… Semua dana murni dari kantong para ulama itu! Itulah sumbangsih mereka untuk pendidikan agama. Mereka yang mengajar, dan mereka pula yang mengeluarkan seluruh dana demi kelancaran Talaqqi seperti Kitab Muqarrar (buku pegangan) dan Tarhil (Transport pulang-pergi). Sungguh bukan proyek menarik untung materi, namun proyek besar (sedekah jariah) meraup untung pahala sebagai bekal akhirat. Mereka tidak hidup dari dakwah, tapi justru menghidupi dakwah.
Prof Dr. Ali Jum'ah |
Lantas, peghasilan mereka dari mana? Itu toh pertanyaannya, ya kan?! Hehe
Para Ulama di atas kaya raya, tapi tidak rakus dan tidak sombong, sob! Rata-rata mereka punya penerbit sendiri untuk buku-buku mereka. Belum lagi hasil penjualan buku dan kaset ceramah mereka. Mereka sangat produktif, ditambah usaha-usaha mereka di bidang yang lain. Mereka ulama sekaligus pengusaha sukses, sob! Klop, dunia akhirat! Tapi, salute.. selalu ada waktu dan konsisten sekali atau dua kali seminggu untuk mengadakan Talaqqi, untuk memenuhi kerinduan ummat akan sosok ulama para pewaris nabi, menyalami dan mengelus kepala para remaja agar tidak tersesat. Memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat haus belaian agama..
Semoga Prof-Prof kita di Indonesia mau mencontoh keikhlasan mereka membagi ilmu..
Barakallahu Lakum, semoga kasih sayang Allah selalu melingkupi hari-hari-mu wahai ulama dan guru-guru-ku … Aaamiiiiiin ^^
nikmati masa2 trkhr di sudan dgn byk2 talaqqi...tarbiah amaliah kpn mulai?
Siap kakak leting! hehe.. Tarbiah amaliah bulan depan kayaknya, nah kalo mash lughawi itu minggu depan.. Apa kesibukn sekarang di nanggroe?
Salut lah dengan mereka...
Menghidupi dakwah :D
untuk sementara berbakti dulu sama ortu nih..kapan lagi bisa sepuasnya di rumah menemani sang bunda sejenak..
Aku bantu aminin aja yaaa~
Aaamiin...
met hari ibu.
Una :: Salute toh ! ^^
Maya :: Terimakasih Aminnya ..
Mbak Fanny :: Met hari ibu juga ..:-)