Setiap kita diciptakan dengan memiliki hati yang fitrah, hati
yang suci dan bersih. Dengan hati ini, pada dasarnya kita mampu mendeteksi mana
yang baik dan mana yang buruk. Agama membentengi dan menjaga hati kita dari
dalam, agar tidak terkontaminasi udara buruk yang sering menyerang.
Dr. Aidh Al-Qarni (Pengarang La Tahzan), mengatakan “Berbahagialah kamu, siapasaja yang memiliki kebun di hatinya, yang berhias iman dan zikir, dan memiliki taman di akalnya, yang berhias ilmu dan pengalaman-pengalaman hidup”.
Sob, ada segelintir yang hatinya sudah mati karena virus dosa.
Bergelimang dalam perbuatan dosa dapat membinasakan hati, karena dosa-dosa itu
layaknya parasit yang terus akan mengisap sari pati kebaikan hati. Kalau sudah
begini, jangankan menyesal ataupun merasa gelisah! Ia bahkan bangga dengan
perbuatan dosa yang telah dilakukan..
Tapi, bila masih ada gelisah itu kala kita berbuat dosa.. bila
masih ada gundah dan persasaan menyesal itu saat berbuat salah.. bila masih ada
perasaan malu itu, ketika perbuatan buruk kita diketahui orang lain.. Maka,
bersyukurlah.. hati kita masih berfungsi dengan baik!
عن وابصة بن معبد رضي الله عنه قال : قال
لي رسول الله صلى الله عليه وسلم: " اسْتَفْتِ قَلْبَكَ! الْبِرُّ مَا
اطْمَأَنَّتْ إِلَـيْهِ النَّفْسُ وَاطْمَأَنَّ إِلَـيْهِ الْقَلْبُ وَالإِثْمُ
مَا حَاكَ فِـي النَّفْسِ، وَتَرَدَّدَ فِـي الصَّدْرِ، وَإِنْ أَفْتَاكَ النَّاسُ
وَأَفْتَوْك"
)أخرجه الإمام أحمد(
)أخرجه الإمام أحمد(
Wabisoh
bin ma’bad berkata; Rasulullah bersabda ketika aku bertanya tentang kebaikan
dan kejahatan ; “Tanya hatimu..! Kebaikan adalah suatu perbuatan yang
menentramkan jiwa dan hati, sedangkan kejahatan adalah suatu perbuatan yang
meng-galaukan jiwa, dan meninggalakan rasa gelisah di dada meskipun banyak yang
mendukung perbuatanmu
(HR.
Ahmad)
Regards,-