Sabtu, 31 Desember 2011

Ucapan Tahun Baru dari Jalur Gaza

20 komentar

Follow Sadah Twitter@IamSadah
 
Tidak terasa Blog-ku sudah berumur 1 tahun lebih. Gak percaya? Ini ada postingan-ku tentang suasana tahun baru 2011 lalu di Sudan, kalau mau baca klik aja di sini.

Tahun ini aku gak mampu se-euforia tahun lalu, sob. Seiring waktu berjalan, aku kenal beberapa pemuda Palestina di Sudan ini. Mereka kabur ke Sudan karena diusir dari Negaranya sendiri oleh penjajah Israel. Dan sampai detik ini, kondisi di tanah air mereka masih sangat memprihatinkan, terutama Kota Al-Quds dan Jalur Gaza.

Iya, Sob. Malam tahun baru ini, aku menemani mereka berdo’a agar Israel segera meninggalkan Palestina. Dan berdo’a agar masyarakat se-dunia mau peduli atas penderitaan mereka. Kalau sobat-sobat sadah ada di posisi aku, pasti sobat juga akan merasakan hal yang sama.

Ini ada sebuah puisi untuk kita semua, terutama kaum muslimin. Puisi ini mewakili sedikit dari jeritan hati-hati mereka, masyarakat Palestina.. Dan terimakasih buat Harian Serambi Indonesia yang sudah mau memuat puisi ini. Berikut Linknya: Ucapan dari Jalur Gaza (serambi Indonesia)

Kartu Ucapan dari Jalur Gaza
Oleh: Fahrie Sadah

Saudaraku se-Islam..
Dari Gaza aku menunjuk diam
Dalam blokade Yahudi Israel aku membisik
Hentak serdadu lebih lantang dari nyalak anjing malam buta
Sengau heli bersungut tajam, 
lebih merdu dari kicau nuri pagi tanpa seri
Tank-tank hijau tua merah darah, 
lebih gelak dari tawa kawanan hyena
Marah, kejam, buas menerkam..

Saudaraku se-iman..
Dari Gaza aku merutuk bisu
Kenapa berperang dalam perang?
Wahai Wahabi, Sunni, Syi’ah, Salafi, Modern, NU,  Muhammadiah !
Perang sesungguhnya di sini, Al-Quds-mu yang meriang
Dingin tanpa selimut, hujan tanpa payung, 
Panas tanpa pelepah kurma
Badai..tanpa dekapan bunda

Saudaraku se-akidah..
Dari Gaza aku menjerit senyap
Al-Qur’an sahaja buku hidupku
Helaku tinggal beberapa hafalan ayat
Anak-anak Palestina

Jalur Gaza mengajariku tentang prioritas
Kenapa menabur racun di sumur sendiri?
Perkara temeh remeh saja mencerai-berai-mu!
Jenggot sejumput di tungkai kepala menuai debatmu?
Dan aku, saudaramu? Mungkin esok tidak berkepala lagi..

Mengapa celana lewat mata-kaki menyita kaji?
Lihat aku, yang sekejab granat kehilangan kaki!

Mengapa rayaan tahun baru ramai fatwa?
Sementara di sini, Aku lebih hafal tanggal matiku dari lahirku..

Saudaraku se-hati,
Dari Gaza aku menangis bahagia
Selamat tahun baru untukmu..
Boleh aku pinta sesuatu?
Ajaklah Israfil meniup terompet bersamamu,
Agar aku ikut mendengar sangkakalanya
Dari sini.. Masjid Al-Aqsa kita yang mati suri


Masjid Al-Aqsa

 Sudan,
Malam Tahun Baru 2012









Continue reading →

Sandy, Pyramid yang Belum Jadi

10 komentar
Follow Sadah Twitter@IamSadah

Liburan akhir tahun ini kami memilih Sandy sebagai tujuan rihlah. Jarak dari Khartoum ke Sandy lumayan juga, tiga jam perjalanan darat. Dan perlu merogoh kocek sebesar 40 Pond, yaitu berkisar 100 ribu rupiah. 
Pohon Jigsaw
Perjalanan ke Sandy betul-betul petualangan liar. Sepanjang jalan yang terlihat hanya padang pasir, gunung-gunung batu dan pohon jigsaw (pohon gurun) yang tumbuh jarang. Sesekali muncul kawanan unta, sapi maupun domba, dan tidak sedikit bangkai-bangkai binatang itu berserak di pinggir jalan. “Kebanyakan korban tabrak lari” Jelas supir sebelum aku sempat bertanya.

Di sini banyak camp-camp militer dan pos-pos penjagaan, bis kami sempat kena sweeping sampai lima kali. Maklum, keamanan di Sudan belum pulih total. Dan celakanya, kalau mau ngambil foto harus diam-diam, kalau ketahuan bisa disita. Tapi, buat aku.. inilah adventure! Afrika kalau tidak begini bukanlah Afrika namanya! 


Sandy, sandy, sandy.. Akhirnya kami sampai di tempat tujuan. Yang paling aku suka dari sandy adalah pasir emasnya yang terhampar sejauh mata memandang, sangat lembut dan berombak. Kalau pyramidnya tidak seperti di Mesir, pyramid di sini banyak yang belum selesai, bopeng sana-sini bahkan ada yang cuma setengah tiang, hehe. 

Pasir Emas
Pasir Emas Lagi

Alkisah, zaman dahulu Firaun sempat menggelar kerja paksa untuk membangun Pyramid di sini, dan waktu itu Sudan sedang musim dingin. Di tengah proses pembangunan pyramid, musimpun berganti menjadi musim panas hingga mencapai 53 derajat. Banyak para pekerja yang mati kelelahan. Karena tidak tahan panas, Firaun memindahkan proyek pembangunan pyramid ke daerah Giza-Mesir. Karena itulah pyramid terbesar sekarang ini ada di Mesir. 
Pyramid Belum Jadi
Puas mandi-mandi pasir, makan-makan, berburu aksesoris di pasar kaget dan kencan dengan ratu padang pasir yang melenggak-lenggok lucu, kami-pun kembali ke habitat semula di Khartoum. 

Unta; Ratu padang pasir
Oh ya, di Sandy kami bertemu dengan James, backpacker asal Austria. James telah mengelilingi Benua Afrika selama berbulan-bulan, hanya dengan mengendarai sepeda! Kereeeeeen eeyyy!

With James

Subhanallah, Mahabesar Allah atas ciptaannya di muka bumi.. 


Salam,-

Continue reading →
Kamis, 29 Desember 2011

Pesan Nenek Tentang Cinta

25 komentar
Follow Sadah Twitter@IamSadah



Sadah :: Assalamu’alaikum..

Nenek :: Wa’alaikumsalam.. Nyak[1], Gimana kabarmu, baik-baik saja di sana?

Sadah :: Alhamdulillah baik, Nenek sehat?

Nenek :: Ya seperti biasa, masih kuat duduk-duduk di teras. Ujian sudah selesai? kapan pulang?

Sadah :: Do’akan keluar nilai bagus ya, Nek. Baru saja mau nulis tesis, jadi pulangnya sekitar 5 bulan lagi

Nenek :: Jangan lama-lama. Pulang cepat, trus cari jodoh di sini. Atau ada anak Aceh yang satu kuliah sama kamu? Kalau gak ada, nenek cariin juga gak papa. Kamu mau yang gimana?

Sadah :: Gak usah bahas jodoh lah Nek, itu urusan belakangan saja.

Nenek :: Tunggu apa lagi, kerja udah ada, sebentar lagi selesai kuliah S2. Kasian sama anak nanti kalau bapaknya ketuaan! Kalau kamu sudah pensiun, anak masih kecil-kecil nanti kamu juga yang repot!

Sadah :: Iya Nek, tapi..

Nenek :: Yang dulu itu gak usah dipikirin lagi. Memang dia itu cantik, tapi cantik aja tidak cukup!

Sadah :: ..W o r d l e s s..

Nenek :: Nyak, nyari jodoh itu bukan asal-asalan. Pilihan kamu itu nanti akan menemani kamu seumur hidup, yang akan mendidik anak-anak kamu supaya jadi orang benar!

Sadah :: ..W o r d l e s s  lagi.. Inilah resikonya telpon Nenek.. (ngomong dalam hati)

Nenek :: Cantik itu gak bertahan lama, dan harta itu tanggungjawab kamu sebagai suami. Jadi jangan cari yang cantik atau kaya saja!

Nenek lagi :: Kalau cari jodoh, carilah yang mengerti Agama! Karena ilmu agama itu bekal mendidik yang gak akan habis sampai tua. Walaupun sudah setua Nenek, dia masih bisa mendidik cucu-cucunya kelak dengan nasehat-nasehat Agama!

Lagi-lagi Nenek :: Cinta itu bukan kecantikan, karena cintanya bukan hanya buat kamu, tapi cintanya juga untuk anak-cucu-nya. Anak cucu kalian kelak tidak akan peduli apakah ibu atau neneknya cantik atau tidak! Tapi, cinta itu adalah keluasan ilmu dan budi pekerti yang selalu bisa dibagi ke siapa saja dan sampai kapanpun.

Sadah :: Nek, halo..halo.. Suara nenek putus-putus, signalnya jelek nih!

Nenek :: Cantik itu nomer dua, karena kalau sudah cinta.. siapapun pasti cantik! Nyak, kamu masih dengar? Halo.. halo.. Nyak.. Hana sue lee lagoe![2] (Guman nenek di seberang sana)

Sadah :: Ya Allah.. Limpahkan kasih sayang-Mu pada nenek, jagalah kesehatannya.. (Berdo’a dalam hati)

Nenek :: Ooo, hana lee lagoe..! Kabeh pulsa kadang, Kakeh lah beh. Nyan bek tinggai sembahyang, bek beu’e pajoh bu. Ka, Assalamu’alaikum..[3]

Tut tut tut..(sambungan telpon terputus)

Sadah : Wa’alaikumsalam.. (sambil menyeka sebutir air matanya yang nyembul tiba-tiba..)


Khartoum, 28 Des 2011
Musytaqin syadiid


[1] Panggilan sayang di Aceh, untuk anak atau cucu
[2] Sayang, suaranya gak kedengaran lagi!
[3] Oh, gak ada suara lagi kok! Habis pulsa kadang, ya sudah lah. Tuh jangan tinggal sembahyang, jangan malas makan! Assalamu’alaikum..
Continue reading →
Selasa, 27 Desember 2011

Flash disk 256 dari Ayah

10 komentar
FollowTwitter@IamSadah

“Nak, ini ada hadiah dari kantor, untuk kamu aja, Ayah gak tau ini buat apa”, tulis Ayah di akhir suratnya medio tahun 2002 silam. Kurogoh amplop coklat itu sekali lagi, tanganku seperti menyentuh sebuah kotak kecil..

You know what?? Waktu itu aku senang bukan kepalang. Sebuah Flash disk 256 mb seharga uang sakuku selama tiga bulan, ada dalam genggamanku sekarang! “Alhamdulillah, tugas-tugas kuliah tinggal dicopas dari Prof Google, gak perlu ketak-ketik lagi”, Aku melamun sambil senyam-senyum dengan alis turun-naik.


((Hellloooo.. wake up! Sekarang Eksternal Mini Hardisk udah sampai kapasitas 5 tb, dan you masih ngomongin felasydisss 256 mb?? Teriak tetangga sebelah)) 

“Cerita kenangan jaman dulu Dah, waktu awal-awal kuliah di Jakarta. Maklumlah, baru datang dari kampung, udik ‘dikit’! ^^

Tapi buat aku waktu itu flash disk ini sangat spesial, dan sekarang masih spesial juga walaupun jarang dipakai lagi (gak cukup buat copi film sih, he). Flash disk ini masih aja ngikutin aku hingga saat ini. Itu karena;

·      1  Hadiah dari Ayah
·      2  Masih bisa digunakan di saat-saat mendesak
·     3   Awet dan tahan lama. Pernah secara gak sengaja ikut berenang di kolam renang selama 2 jam, tapi doi gak rusak
·      4  Setia. Sudah berkali-kali hilang, akhirnya balik-balik juga. Tapi, tutupnya sepertinya benar-benar hilang
·       5 Berjasa, Dah. Skripsi dan tugas-tugas kuliah aku dulu pernah nangkring di sana.

Sekarang ia memang jauh ketinggalan zaman, modemku saja bisa memuat data lebih besar. Ehmm, nilai suatu benda, apapun itu, tergantung bagaimana kita menghargainya.


Artikel ini diikutsertakan dalam acara GIVEAWAY "11 tahun Bersamamu" oleh Tarry KittyHolic
(Semoga Mbak Tarry dan keluarga sehat selalu..^^)


Yalla, Bye..


Posted By: http://jabanahsadah.blogspot.com/
Continue reading →
Minggu, 25 Desember 2011

Tuhan, Jangan Marah Lagi.. (Tsunami Aceh in Pray)

17 komentar
Tuhan, seperti Engkau jauhkan antara timur dan barat
Jauhkanlah mereka dari siksa kuburmu
Layaknya kain putih yang bersih dari noda
Hapuslah noda-noda dosa mereka, 
Dengan telaga, salju dan embun kasihmu
Sayangi mereka, bentangkan permadani itu hingga sampai tiba waktunya

Pekuburan Massal untuk korban Tsunami Aceh 26 Des 2004, Siron-Banda Aceh
Untukmu, Bang Ajir, Abangku..
Juga untukmu Cicik, Heri, Yusuf, Yanti, sahabat-sahabatku..
Dan kau Fadillah Blay dan adikmu yang manis itu..
Semua saudara-saudaraku yang ada di pekuburan massal ini..
Seikat kembang tak mampu kusematkan,
Raga tak bisa hadir hari ini di perumahan kalian
Hanya baris-baris Fatihah dan Yasin kuhadiahkan
Karena kuyakin, do’a tulus tak mengenal batas-batas ruang
Itulah hidangan kecil persembahan dariku tanggal 26 Desember tahun ini

Tuhan, seperti Engkau jauhkan antara timur dan barat
Jauhkanlah Acehku dari kesalahan kekhilafan,
Yang mengundang rengkuh murkamu untuk kedua kalinya
Aamiin.. Ya Rabbal Alamin



26 Des 2011 (The 7th years Tsunami Aceh )
Dari Negri dua nil,
Untukmu Acehku Sayang,
“Jangan buat Allah marah lagi!”

Baca Juga :: Sadar Bencana = Azab
Continue reading →
Jumat, 23 Desember 2011

Cinta itu Ada Traffic Light Juga!

15 komentar
Follow Sadah Twitter@IamSadah

Cinta itu ibarat menggunakan jalan raya, ada Traffic Light juga! Cinta adalah fitrah yang dianugrahkan Tuhan kepada hati-hati anak manusia, semua sepakat tentang ini. Tapi bila terlanjur masuk perangkap cinta dalam kamuflase ‘pacaran’, jangan lupa bawa surat-surat penting, dan selalu awas dengan traffic light cinta! Masa-masa awal pacaran biasanya lampu kuning akan terus menyala. Artinya kita harus hati-hati jangan terlalu terbawa perasaan dan terjebak oleh permainan nafsu. Kalau tidak dijaga bisa-bisa terserempet setan, dan saat itu terjadi, lampu merah-pun akan menyala dengan seketika. Kalau nekat terobos bisa celaka! Mau aman? Jangan lama-lama pacaran atau tidak usah pacaran sekalian! Luruskan niat, kenali karakteristik pasangan dengan seksama. Kalau cocok, segera temui walinya dan lamar! Dijamin, begitu selesai akad nikah, lampu hijau langsung menyala. Itu artinya, silakan meluncur, jalanan ini milikmu! Hehe..

Untuk kriteria calon pasangan yang aku idamkan. Tidak muluk-muluk kok! Cantik dan itu relatif, yang penting tidak gila harta, berasal dari keturunan yang baik dan mengerti Agama. Hehe, seperti anjuran Rasulullah, tapi untuk mendapat pasangan ideal, tentunya aku harus bisa jadi ideal terlebih dahulu.

5th-anniversary-giveaway

“Tulisan ini saya ikutsertakan di acara 5th AnniversaryGiveaway: Ce.I.eN.Te. yang diselenggarakan oleh zoothera“ 

Semoga limpahan kasih-sayang Allah senantiasa mengucur ke Mbak Zoothera beserta suami. Dan semoga langgeng terus untuk selama-lamanya..  (Sering-sering ngadain Giveaway seperti ini ya..^^)

Jazk,-



Continue reading →
Kamis, 22 Desember 2011

Ibumu, ibumu, ibumu Kemudian Ayahmu

9 komentar

Follow Sadah Twitter@IamSadah


Aku tersedan, tapi kenapa seisi kamar tertawa?
Hanya ia yang masih begitu gugup..
Tangannya begitu luas dan hangat, ada desiran saat kuhinggap di sana
Seruas senyum berhias bibirnya, “Jarinya lengkap!"
Tak peduli apa yang lengkap!
Yang nyata, ia begitu cantik..
Malaikatkah?

Sejak itu, ia selalu tersenyum
Bahkan saat teman berkumis-nya marah-marah
“Selalu beol dan nangis tengah malam!
Ia tetap tersenyum, “Itu karena anak kita normal..”

Tak peduli teman berkumisnya itu!
Hanya ia yang aku tahu
Tak pernah membiarkanku kedinginan
Bersenandung menjelang aku tidur
Mengerti saat aku haus atau bosan
Malaikatkah?

Ya! Ia memang malaikat, aku tahu itu saat aku mulai bisa merayap
Panggilannya, ‘Ma..ma..!’ 


***
Selamat Hari Ibu.. ^^

Dalam sebuah Hadits ;

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ

Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, beliaa berkata, “Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)
Continue reading →
Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net

Pasang Banner Sadah.. ^^

create your own banner at mybannermaker.com!

SAdah-Sadah Sekalian