Rabu, 11 Januari 2012

Saman, Media Diplomasi Indonesia di Sudan

8 komentar
FollowTwit@FahrieSadah


Telah dimuat di Harian Serambi Indonesia, (11/01/2012), klik di sini

Minggu, tanggal 08 Januari 2012 adalah penampilan pembuka kami tahun 2012 di Negeri dua nil ini. Kami dipercaya untuk mengisi pembukaan Peresmian Asosiasi Dharma Wanita Lima Negara, yaitu; Indonesia, Sudan, Malaysia, Iran dan India. Acara yang terselenggara di Wisma KBRI-Sudan ini turut mengundang Ibu Negara Sudan, Widad Babiker Omer, para duta besar berikut diplomat dari kelima Negara.

Walau jumlah mahasiswa Aceh di Sudan masih relatife sedikit. Alhamdulillah,  di bawah payung organisasi kekeluargaan bernama KMA (Keluarga Mahasiswa Aceh), telah terbentuk Grup Tari Saman Aceh. Sepanjang tahun 2011, Grup Tari Saman ini tercatat telah ikut meramaikan lima event international di Sudan. Di antaranya pada acara ‘Persembahan Mahasiswa Asing untuk Perdamaian Sudan’ , April 2011. Saat itu Saman tampil mewakili Indonesia, bersama puluhan kesenian lain dari berbagai Negara ikut mengkampanyekan semangat perdamaian di tengah-tengah kemelut perang saudara yang dihadapi Sudan.

Grup Saman KMA-Sudan juga pernah memeriahkan Pentas Seni Kebudayaan Dunia, July 2011, yang diselenggarakan di IUA (International University of Afrika), Sudan. Ada moment yang sangat berkesan saat itu. Para penonton banyak yang terharu saat menyaksikan penampilan kami, bahkan seorang bapak menyalami kami satu-persatu sambil bercucuran air mata. Pasalnya, sebelum kami tampil, MC sempat menceritakan sekilas tentang Aceh berikut bencana tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 silam. 

Dr. Sujatmiko,M.A. selaku Dubes RI untuk wilayah Sudan dan Eritria sangat konsen memperkenalkan budaya Indonesia, termasuk kebudayan Aceh. Beliau beserta Istri, Ibu Nani Sujatmiko mengaku sangat senang dengan atraksi Dance of a Thausand Hands atau Saman Dance ini. Ibu Dubes sendiri sudah menyiapkan 20 set pakaian tari saman yang diharapkan bisa digunakan oleh mahasiswa dari Aceh untuk menampilkan Tari Saman ini. 

Karena itulah, hampir di setiap acara yang bersifat diplomatik, Tari Saman kerap dipinta tampil. Seperti halnya malam ini, melihat antusiasme para undangan saat mengapresiasi penampilan Saman, Pak Dubes-pun meminta kami untuk tampil sekali lagi di penutup acara. 

Kami yang tergabung dalam KMA (Keluarga mahasiswa Aceh) di Sudan sangat senang bisa turut memperkenalkan budaya Indonesia, dan khususnya Budaya Aceh di kancah Internasional. Saat ini kami sedang mempersiapkan penampilan Rapa’i Geleng, hanya tinggal hunting beberapa peralatan dan seragam tari.  “Inilah yang bisa kita persembahkan kepada dunia,semoga dapat menjadi bukti bahwa tari saman memang sudah pantas mendapatkan pengakuan dari organisasi budaya dunia, UNESCO” Kata Syukran bin Mas’ud, Ketua KMA (Keluarga Mahasiswa Aceh) di Sudan.



Saleum,-




8 Responses so far

  1. Rafa'i geleng juga sama kerennya dg Saman ya...

  2. Rapa'i geleng lebih aktraktif lagi menurut aku, Fus ^^ gimana novel sebulannya, dah kelar?

  3. Tari Saman, sungguh sangat memukau. kalau saya yg jd salah satu tim penarinya..di jamin langsung kacau karena salah gerakan..

  4. Gak papa salah gerakan Rie, tari saman makin rame makin seru ..^^

  5. biar di Sudan ... tapi masih bisa menikmati suasana di kampung halaman ... ketemu teman2 sedaerah , bahagia luar biasa tuh ...Apalagi dpt menikmati hiburan tari Saman ..... kerasa dikampung ...hehehehehhe....

  6. Iya betul bu guru, ekskul saman jg dah banyak kan di sekolah sekolah, di sekolah ibu ada?

Leave a Reply

Komentarin SADAH Dunk !!

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net

Pasang Banner Sadah.. ^^

create your own banner at mybannermaker.com!

SAdah-Sadah Sekalian