FollowTwitSadah@FahrieSadah
“Sah?” Seru Pak Penghulu.
“Saaaah..!!” Jawab para saksi dan semua hadirin.
Sambil mengusap wajah masing-masing, kami mengucap, “Alhamdulillah..!”
Rasanya begitu nyata, detik ini statusku berubah. Aku bukan
lagi Dodi si bujang lapuk! Tidak ada lagi yang akan menghinaku, mengataiku tak
laku-laku. Dan siapa sangka? Dina, gadis idaman pemuda se-Jagarosa. Mulai dari
mahasiswa hingga eksekutif muda menggilainya, toh akhirnya jatuh ke pelukan-ku,
si pengembala kerbau dari kubangan Jagarosa!
“Mana mungkin Dina menolak arjuna yang datang menunggang
kerbau!” Kataku sambil menepuk dada.
Dina tersenyum menyeringai medengar ocehan orang-orang. Sambil
menggandeng lengan legamku, ia mengedipkan mata, siapapun pasti mengerti akan
isyarat itu.
“Selamat ya.. semoga lenggeng”
“Wah, beruntung banget si Dodi!”
“Iya, tapi musibah buat Dina..”
Para jejaka melirik sinis lewat ujung mata, mata-mata itu
gengsi takut ketahuan sedang sirik, namun kepalan tangan mereka tidak bisa
bohong. Aku serasa seperti pahlawan, senyumku menyaingi matahari, pikatku
mengalahkan Messi, langkahku elegan seperti mersi.
Dan yang paling bahagia adalah Ibu. Hari ini ibu kelihatan
sangat..klasik, mungkin lebih tepatnya lagi kuno. Tapi ibu punya alibi, kebaya
30 tahun lalu itu tidak pernah ibu pakai lagi semenjak bapak meninggal. Dan hari
ini, ibu merasa lebih hidup dengan kebaya itu! Seperti ter-rewind ke masa
silam, saat ijab Kabul dengan almarhum bapak. Ibu berlari kecil kesana kemari sambil
terus membagikan kueh ‘rom-rom’ buatannya ke semua orang. Persis seperti
seorang gadis yang sedang merayakan hari ulang tahunnya. Ibu ingin berbagi
bahagia, satu bebannya telah hilang.
Tapi rupanya alam tidak merestui, tiba-tiba angin bertiup
kencang. Tenda-tenda pesta rubuh seketika. Orang-orang-pun panik, berlari tak
tentu arah. Kueh ‘rom-rom’ ibu beterbangan ke angkasa, dan yang paling
parah..Dina lepas dari genggamanku! “Dina.. Dina! Dimana kamu??” Teriakku
sambil celingukan kiri kanan.
Aku sangat kebingungan, berputar-putar seperti gasing, dan
Dina tidak kunjung ketemu. Akhirnya hujan turun, semakin deras, dan sepertinya
akan banjir. Air sangat cepat meninggi, aku kelelep sambil terus menyebut nama
Dina.
“Dina, kita sudah sah! Sah, sah, sah, sah! Saaaaaah!
Saaaaabblebblebblebbleb…”
Aku tenggelam, dan sebuah kapal menabrakku hingga
aku tersentak dan terlempar ke sebuah jurang.
“Buuuk!”
“Hah..hah.., kok aku belum mati? Dina..Dina mana?! Oh,
pinggangku..”
Aku ngos-ngos-an. Butuh sekian detik untuk sadar, bahwa aku
sedang tergeletak di lantai, bahwa aku baru saja jatuh dari ranjang, bahwa
kasurku basah semua, bahwa Ibu sedang melotot ke arahku sambil memegang bantal
guling dan bersiap-siap memukulku dengan bantal itu.
“Sah..sah..sah! Apanya yang sah? Dari tadi ibu siram
pake air ngak bangun-bangun! Ditimpuk pakai bantal guling sampai jatuh baru
bangun! Noh, si kebo dah kelaparan, kasih makan sana! Jangan tidur mulu! Dasar
pemalas! Gimana mau dapat jodoh!” Rentet ibu panjang kaya
pengunguman diskon pasar kaget.
“Rupanya hanya mimpi..” Gumanku pelan.
“Itu di atas meja
ada kueh ‘rom-rom’ untuk sarapan, ibu mau ke pasar” Teriak ibu sebelum
menutup pintu depan.
Aku bangkit dari kasur dengan memikul berton-ton rasa malas, “Minimal
kue ‘rom-rom’ buatan ibu sudah jadi kenyataan!!” Sahutku dan langsung dibalas
oleh dentuman pintu, ‘Buummm!”.
Note: 476 kata (Nyumbang FF di hari terakhir Kontes FF Mbak Wangi, hehe..)
Hahahaha lucuu!
wkwkkwkwk..lucu banget, wew ternyata hanya mimpi :)
Ya, sesekali mimpi indah, hehe^^
Kesiannnnnn!!!!!!! ;p ;p
wih, mantap juga kontes2 kek gini yah. blogger jdi benar2 produktif.
so, yg empunya blog dah nyicil berapa nih buat (another) dina? :)
Nufus :: Cuma kasian aja gitu?? ^^
Achi :: Udah siap Non! Hehe.. cuma, another Dina-nya yang belum ada..^^
Ha ha ha ngakak lahir batin .....kasian amat si dodi cuma mimpi !
Doain lah Zuri, Dodi mau berusaha tuh ..^^
heheheheheh... meulumpoe rupa jih.... tapi boh rom-rom jih nyata ya?
Haha.. kiban kajeut peuget boh rom-rom Alaika? ^^
hahahaha mimpi! aihh
jadi..jadi..kapan sah nya dong? :D
Awal-awal mbacanya...sdh terlintas turut berbahagia sdh ganti status...eh..lha..endingnya mimpi...ya udah tetap berdoa semoga mimpinya segera jd kenyataan tp tanpa scene musibah tsb tentu saja..
Haha :D
Kirain beneran loh, Mas...
Kirain Dina tuh gadis yang di "Inilah Aku, Tanpamu" ***tsaaaahhh ;)
Kirain kamu nikah mas... wkwkwk. :D
ayo donk di sah-in beneran :D
Maya :: Cuma bunga tidur, hehe
Khairi, Herry :: Tunggu aja undangannya ^^
Ririe :: "Makasi do'anya.," Kata Dodi
Samaranji :: Ngak, ceritanya keduanya gak ada hubungannya kok, insyaaalah nanti kalo novelnya terbit baru lengkap ceritanya, hehe
Una :: Tenang Un, kalo nikah kamu pasti aku kabarin ^^
wah keren tuh... tak kirain habis nikah ada badai terus banjir, ternyata ooh ternyata hanya mimpi belaka...wakakaak..... keren.. :D
Niar :: Kecilek ya..? hehe^^
huahaha gokil kau ah boy