Sukses dalam penampilan di Wisma KBRI tanggal 15 Des 2010 yang lalu dalam acara memperingati kemerdekaan Indonesia ke-65 sekaligus Promosi Budaya Indonesia. Tim saman Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Sudan berhasil memikat kalangan pejabat Sudan yang hadir. Terbukti, selang beberapa hari kemudian, tepatnya tanggal 19 Des 2010 datang permohonan mengisi acara dari Departemen Kebudayaan Sudan. Sudah tentu ini adalah kesempatan emas untuk bersosialisasi sekaligus memperkenalkan budaya kita di kancah internasional.
Acara yang diadakan di GOR Ibu Kota, Khartoum ini bertajuk, ‘Malam Persahabatan antar Pelajar Asing di Sudan’. Pesan-pesan damai sangat kental tersirat dalam setiap sambutan di awal acara. Selain saman dan rancak dari Indonesia, ada juga penampilan dari India, Thailand, Philipina, Mesir, Iran, Syiria, Somalia, Nigeria, dan tentunya tuan rumah Sudan.
Gemuruh tepuk tangan penonton, siulan maupun ‘ellelelele...’ para Sudaniest saat penampilan kami hanyalah bagian kecil dari rasa puas. Keakraban lintas negara yang terjalin memberi kebahagiaan mendalam, inilah hadaf utama dari pentas ini. Dalam suasana seperti ini selalu terlintas tanya, ‘mengapa mesti ada perang, bila damai menyenangkan’?
Setiap negara menampilkan performa terbaiknya. Setiap kata, gerak, gelak dan tawa yang tercipta cukup menghangatkan malam yang dingin. Dan kita patut bangga, Aceh melalui Saman-nya, Padang dengan Rancak-nya dan Indonesia pada umumnya, telah ikut ambil bagian malam ini dalam proses menyuarakan ishlahiyah (reformasi perdamaian) di Sudan. (Fhr)
wah... sukses utk perdamaian. semoga kita semua mampu menjadi sebab2 terjadinya perdamaian. aamiin