Kamis, 31 Maret 2011

Mari Bersih-bersih..!

11 komentar

Memang masalah klasik sih, tapi apa mau dikata? Sampai sekarang masalah kebersihan tetap saja menjadi masalah terbesar di Dunia pada umumnya, dan Dunia Arab khususnya! Kata ‘bersih’ masih asing dari kehidupan di Dunia Arab. Para ahli sejarah dan antropolog beranggapan bahwa pengaruh budaya padang pasir yang begitu melekat, membentuk perilaku ‘cuek’ mereka terhadap kebersihan

Bisa dibayangkan kehidupan padang pasir dahulu, mereka sudah terbiasa dengan pasir yang melekat di badan, mandi hanya saat turun hujan atau menemukan oase (mata air di padang pasir). Buang hajat kecil maupun besar di alam terbuka dan ber-istinjak dengan batu karena tidak ada air. Budaya yang jauh dari sumber air ini membentuk peradaban kotor. Dan peradaban kotor ini belum hilang seratus persen hingga saat ini, meskipun sudah ada teknologi untuk mendatangkan air.

Sampah di mana-mana, meludah dan buang air kecil sembarangan. Hingga muncul istilah, kullu jidar hamamat (setiap dinding adalah toilet). Tentang buang air kecil ini ada sebuah cerita lucu yang masyhur di Mesir. Cerita ini menceritakan kisah pertemanan antara mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan mantan presiden Amerika G.W. Bush. Tapi, lain kali saja lah saya ceritakan. (hehe.. biar penasaran dikit..)

Kondisi kebersihan di Sudan masih mendingan dibanding Mesir. Bisa jadi, karena traffick kehidupan Sudan belum sesibuk Mesir yang disebut-sebut sebagai Eropanya Afrika. Jadi teringat suasana reformasi di Mesir beberapa waktu yang lalu. Kebetulan saat itu saya sedang berada di sana, dan saya menyaksikan langsung saat Kota Cairo nyaris tenggelam oleh lautan sampah, karena dinas kebersihan meliburkan pegawainya selama demonstrasi yang berlangsung lebih kurang dua pekan itu.

Sudan memang masih natural, lahan pertanian dan peternakan yang luas banyak kita temukan di pedesaan. Kalau ingin merasakan adventure atau punya hobi backpacker, cobalah bermalam di padang pasir sabana dan stepa, keduanya tergolong padang pasir yang masih perawan di sudan. Dijamin kapok! ^^

Dengan kondisi seperti ini, masyarakat Sudan juga kurang menghargai kebersihan. Untuk akses air bersih, mereka bergantung penuh dari air sungai nil. Air nil tersebut mereka gunakan mulai dari kebutuhan bersih-bersih hingga diminum langsung, tanpa dimasak terlebih dahulu. Akibatnya, dinas kesehatan Sudan mencatat ada tiga penyakit yang paling banyak di derita masyarakat sudan, yaitu infeksi lambung, struk dan busung lapar. Dan ketiganya berawal dari kandungan air nil yang ternyata mengandung zat kapur dengan kadar tinggi.

Secara berangsur-angsur, semoga Bangsa Arab akan menyadari bahwa bersih itu indah dan sehat. Untuk saat ini, suasana bersih sudah dapat kita lihat dan rasakan di gedung-gedung mewah seperti di mesjid-mesjid, sebagian kampus, hotel, apartemen, restauran, mall dan kantor-kantor swasta. Taman-taman buatanpun mulai tampak di tengah-tengah kota. Tinggal bagaimana caranya menghilangkan budaya acuh terhadap kebersihan yang diwarisi dari menek moyang mereka, para pengembara padang pasir itu.

Lantas, bagaimana dengan kita di indonesia?
Apakah masyarakat kita sudah menghargai kebersihan

Mudah-mudahan sudah, karena kebersihan itu sebagian dari iman.

11 Responses so far

  1. warcoff says:

    wah kebersihan di indonesia baru disebagian masyarakat saja, spt di jkt aj jumlah kawasan "kumuh" dari heavy-mild menyebar di seluruh dki jakarta, mungkin kawasan kumuh di jkt hy bisa dikalahkan oleh sudan hehehe

  2. Hehe, kalo kalo ciliwung masih 'bersih'?

  3. Meutia says:

    kullu jidar hammamat.... maka jauh2 lah dari setiap tembok...ngak steril, mari2 bersih2 juga kamar.. sudahkan anda membersihkan kamar anda hari ini?? jum'at hari bersih bersih jd ingat di muq.

  4. NIT NOT says:

    itu gambarnya asli di sudan ya...wah mirip2 di indonesia juga dunk ya....hehee....

  5. Qefy says:

    Subhanallah..., rupanya Mesir itu Eropanya afrika ya? Ckckckc, baru tahu aku. Eh sungai Nil ga pernah kering ya?

    Salam Bloofers :)

  6. auraman says:

    Di Indonesia,. cuma sebagian yang bersih sisanya hancuur hehehe,.. saya minggu jak u banda mas :D

  7. Tiya :: Kamar always bersih donk, hehe
    Nitnot :: Gak jauh beda, cuma warna kulit aja yang beda ^^
    Qefi :: Belum ada sejarahnya nil kering mas..
    Aul :: Asyik donk ke Banda, wish i could fly..

  8. buset.. bener2 negeri sampah, wkwkwkwk.. :D

  9. Anonim says:

    wahhh..
    jangan meragukan kebersihan di indonesia lohh, terutama di kota balikpapan ku tercinta ..
    selalu dapet adipura :))
    hahah .. *promosi :D
    buka link disini http://www.kaskus.us/showthread.php?t=7476089

  10. kok saya jadi teringat alkemis ya?

  11. Andy :: Negara yang mana? hehe

    Muna :: Indonesia memang jauh lebih bersih kok :-), kapan ya ke balik papan?

    Ai :: Do'ain saya dapat menemukan Fatimah dalam pengembaraan ini ya? hehe

Leave a Reply

Komentarin SADAH Dunk !!

Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net

Pasang Banner Sadah.. ^^

create your own banner at mybannermaker.com!

SAdah-Sadah Sekalian