Profesionalitas?
Banyak yang beranggapan bahwa profesional itu melaksanakan tugas yang sudah
diamanahkan sebaik-baiknya dengan kompetensi dan keahlian yang mumpuni, bertanggung
jawab atas pekerjaan, mematuhi kode etik profesi dan tidak mencampuri ranah
pekerjaan orang lain kecuali diminta. Ada juga yang menyebut profesional bagi
orang yang bisa menempatkan waktu, kondisi, tempat sesuai dengan tuntutan
pekerjaan.
Apatah, di
desa seperti tempatku bekerja jarang yang mengenal profesional. Asalkan
pekerjaannya selesai, bagi mereka sudah profesional. Pekerjaan kantor dibawa ke
rumah, atau sebaliknya bukanlah hal yang aneh. Yang penting laporan akhir,
pekerjaan tidak ada yang terbengkalai. Bahkan justru jenius dan efesien menurut
mereka, misalkan di waktu-waktu luang dikantor, di sela-sela pekerjaan ada yang
mengupas bawang, membersihkan toge ataupun menyiang ikan yang dibelinya saat
istirahat. Nah, pulang kantor dan tiba dirumah tinggal dimasak deh..
Ada yang terlalu
melibatkan perasaan dalam pekerjaan, profesionalitas pada profesi tertentu bisa luntur karena intensitas pertemuan dan komunikasi
yang terlalu sering, ditambah lagi kontak mata sesekali baik disengaja ataupun
tidak. Akhirya, penilaian dan
argument-argumen yang dikeluarkan tidak lagi objektif, kedua pihak terkesan
mengulur agar menarik simpati, alhasil, produk yang didapat tidak sesuai dengan
target semula. Mangkanya, seorang hakim tidak dibenarkan terlalu bersosialisasi
dengan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, dan dua tahun sekali harus
pindah ke tempat lain.. karena ikatan emosional bisa mempengaruhi putusan di
pengadilan..
Profesionalitas?
Hmm.. misahin toge dari akarnya di sela-sela jam kerja asyik juga..!
Menurutmu.. professional itu??
Tabek,-
http://jabanahsadah.blogspot.com/
Tabek,-
http://jabanahsadah.blogspot.com/